Suami Kita Bohong atau Jujur, Yuk Cek Cirinya!
Ciri orang yang jujur
Menjadi orang jujur itu tidak mudah. Setiap orang pun pasti pernah berbohong. Jadi, sebenarnya kriteria apa yang membuat seseorang bisa dikatakan jujur?
1. Tidak merasa harus menyenangkan semua orang
Orang yang suka berbohong adalah orang yang hipokrit. Bilang suka padahal benci, bilang tidak takut padahal takut, atau tersenyum di depan, padahal dalam hati menangis. Banyak orang yang menjadi hipokrit, semata-mata untuk menyenangkan orang lain, seperti pasangan, orangtua, atau teman dan sahabat.Orang yang jujur, biasanya tidak akan melakukan itu. Mereka tidak akan berpura-pura ramah pada orang yang tidak disukai. Mereka juga tidak akan memoles fakta-fakta tertentu hanya untuk menyenangkan orang lain, seperti orangtua atau atasan di tempat bekerja. Bagi orang jujur, apa yang dirasakan, itulah yang ia tunjukkan.
2. Tidak suka basa-basi
Budaya basa-basi masih kental hadir di masyarakat Indonesia. Momen ini biasanya digunakan untuk membicarakan hal-hal tersier yang tujuannya biasanya hanya satu, supaya dikagumi, bahkan oleh orang-orang yang tidak terlalu dikenal.Orang-orang yang jujur, akan merasa kesulitan melewati momen ini. Mereka tidak akan membuang banyak waktu untuk berbicara dan basa-basi dengan orang-orang yang tidak mereka senangi atau tidak memiliki pemikiran yang serupa.
3. Tidak membohongi diri sendiri
Salah satu ciri-ciri orang jujur sudah pasti tidak berbohong ke orang lain. Namun ada yang lebih susah dari itu, yaitu jujur pada diri sendiri. Bagi orang jujur, berbohong pada diri sendiri, rasanya seperti menjembatani ego supaya bisa merasa lebih baik, padahal sebenarnya, keadaan sedang tidak baik-baik saja.Orang-orang jujur ini merasa, membohongi diri sendiri bisa merusak gambaran identitas diri serta mengurangi harga diri, di mata mereka sendiri.
4. Mempunyai kepribadian dan pikiran yang tenang
Berbohong memang mudah dilakukan, tapi sulit dipertahankan. Jadi, orang yang suka berbohong, sebenarnya memiliki beban pikiran yang berat, karena selalu mencari cara untuk menutupi ketidakjujurannya.
Sebaliknya, orang yang jujur, tidak memiliki beban tersebut. Menurut penelitian, orang jujur lebih bisa merasa bahagiadalam hidupnya. Ditambah, kondisi tubuhnya pun secara umum biasanya lebih sehat.
5. Memahami cara membangun hubungan yang berarti
Orang-orang yang jujur sangat merasa tidak nyaman dengan kebohongan. Sehingga, saat memutuskan untuk menjalin suatu hubungan, mereka akan mendasarinya dengan kepercayaan. Mereka juga akan berharap, orang-orang di sekitarnya melakukan hal yang sama.
Ciri orang yang berbohong
Benarkah mengetahui ciri-ciri orang jujur, cukup untuk bisa membuat Anda terhindari dari kebohongan? Mungkin iya, mungkin juga tidak.
Namun, tidak ada salahnya Anda membandingkannya dengan ciri-ciri orang yang sedang berbohong di bawah ini.
- Bicaranya tidak jelas dan tidak rinci
- Mengulang pertanyaan yang Anda berikan sebelum menjawabnya
- Bicara terputus-putus dan kalimatnya tidak padu
- Tidak bisa memberikan detail pada peristiwa yang diceritakan
- Melakukan grooming behaviour, seperti memainkan rambut dan menaruh jari di bibir
- Tidak yakin akan topik yang diceritakannya
- Merasa terganggu saat ada orang yang menanyakan kebenarannya
- Bercerita tanpa ekspresi
- Postur tubuh terlihat seperti orang bosan, karena tidak ingin ditanya lebih jauh
- Berpikir terlalu keras untuk menyampaikan detail cerita
Meski banyak orang menilai bahwa mata bisa menjadi tolok ukur utama dalam mengetahui kebohongan, tapi nyatanya, ada seorang peneliti yang mengemukakan bahwa hal tersebut tidaklah tepat.
Mata yang tidak fokus saat bercerita, bisa menjadi tanda bahwa orang tersebut sedang mencoba mengakses memori yang sudah tersimpan cukup jauh.
Memang tidak mudah mengenali ciri-ciri orang jujur. Namun, hal ini berguna untuk dipelajari. Siapa yang tahu, jika suatu saat nanti Anda dihadapkan pada kebohongan yang berpotensi merugikan? Sehingga, tidak ada salahnya menjadi lebih waspada.
Sebenarnya, jika suami Anda temasuk pembohong yang buruk, tidak sulit untuk melihat keanehan di dalam sikap dan kata-katanya. Namun bagaimana halnya jika sang pria adalah pembohong ulung?
Orang seperti ini, biasanya merasa lebih cerdik dalam hal mengelabui orang lain, termasuk istrinya.
Sebagai istri, jangan mau kalah cerdik. Berikut ini ciri-ciri suami berbohong yang bisa dikenali.
• Sering menghindar
Tidak semua orang pintar berbohong. Jadi sebelum mengemukakan kebohongan, banyak dari mereka berusaha menghindar dari pertanyaan atau situasi yang membuat mereka terpojok sehingga harus menjelaskan kebenaran dari suatu kejadian.
Herannya, banyak orang berpikir bahwa hal ini lebih baik daripada berbohong. Padahal menghindar juga bisa membuat pasangan kecewa.
Jika suami adalah tipe yang sering menceritakan kesehariannya di kantor, Anda perlu sedikit curiga jika tiba-tiba kebiasaan tersebut berubah. Apalagi, saat Anda bertanya mengenai keanehan ini, dan ia semakin menghindar dan hanya menjawab singkat dengan “tidak”.
• Nada bicara yang berbeda dari biasanya
Orang yang sedang berbohong, biasanya bicaranya terbata-bata dan nadanya pun cenderung lebih tinggi dari biasanya. Kata-kata yang diucapkan pun biasanya tidak jelas.
Masih berhubungan dengan cara bicara, suami yang berbohong biasanya secara tidak sadar menekan suaranya atau bahkan sedikit menutup mulutnya. Anda bisa mengenali bahwa ada ketidakcocokan antara nada bicara dan ekspresi wajahnya.
• Gerak-gerik yang aneh
Baik pembohong ulung ataupun amatir, tubuh seolah tidak bisa diajak kompromi untuk menutupi kebiasaan buruk ini. Sebab tanpa disadari, orang yang sedang berbohong biasanya akan terlihat aneh gerak-geriknya. Ibaratnya, perkataan yang disampaikan tidak matching dengan gerakan tubuhnya.
Mungkin kata-kata yang disampaikan suami terdengar meyakinkan. Namun gerak geriknya mengatakan sebaliknya. Belum lagi, jika saat berbicara ,suami seolah ragu untuk melihat mata Anda, lebih sering berkedip, dan pupil atau bagian hitam di mata, terlihat melebar.
Selain ketiga ciri utama di atas, masih banyak ciri-ciri suami bohong lain yang bisa dikenali, seperti:
- Berbicara sambil terlihat memegang dagu atau menggaruk alis
- Melipat tangan atau kaki
- Sambil memainkan rambut
- Terlalu sering mengucapkan kata “tidak”
- Terus-menerus mengelak dari pertanyaan Anda
- Membela diri secara berlebihan
- Menceritakan detail kejadian secara berlebihan tanpa diminta
- Tidak konsisten dengan yang disampaikan
- Menempatkan pembatas seperti kursi atau meja di antara Anda dan dia
- Terlihat terlalu tenang sehingga terlihat aneh
- Tidak mau menyentuh Anda saat berbicara
- Terlihat ragu atau takut menyampaikan sesuatu
- Sering berhenti bicara di tengah-tengah kalimat, banyak mengucap kata, “Hmmm”
Sebenarnya, saat suami berbohong, bukan berarti Anda harus langsung marah atau bahkan meninggalkannya. Reaksi yang ditunjukkan ketika Anda mengetahui bahwa suami berbohong, biasanya tergantung dari alasannya.
Mungkin pertama-tama, Anda bisa bertanya terlebih dahulu mengenai alasannya berbohong. Berbohong karena selingkuh atau berbohong karena ingin melindungi Anda, tentu akan memicu reaksi yang berbeda dan bisa menentukan suami patut dimaafkan atau tidak.
Kebohongan bukanlah suatu peristiwa hitam putih. Tidak jarang kebohongan terjadi tanpa disengaja, seperti saat suami bilang akan sampai rumah pukul 7 malam. Ia tahu bahwa pekerjaannya tidak akan selesai pada waktu tersebut.
Namun ia mengatakannya karena sebenarnya ia ingin untuk pulang lebih awal, tapi tidak bisa mengatur waktu dengan baik.
Namun sebagai istri, Anda juga sebaiknya tidak mengabaikan insting. Andalah yang tahu mana batasan kebohongan yang bisa ditolerir mana yang tidak. Jika Anda merasa bahwa suami selalu pulang telat karena adanya perselingkuhan, maka jangan abaikan perasaan tersebut.
Kebohongan bisa menjadi hal yang sangat menyakitkan. Perasaan dikhianati, bisa merusak kemampuan Anda mengontrol emosi. Jadi, jika sudah berkali-kali memergoki suami berbohong, tidak ada salahnya kalau mulai berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater agar mental Anda lebih siap dalam menghadapi tahap selanjutnya, yaitu menerimanya kembali, atau meninggalkannya.
Selain itu, beberapa hal di bawah ini juga bisa dipertimbangkan, saat menghadapi suami yang suka berbohong.
Sebelum mengkonfrontasi suami mengenai kebohongannya, pikirkan kembali reaksi yang akan Anda berikan.
Saat konfrontasi terjadi, bersiaplah mendengar sesuatu yang tidak diinginkan. Namun biar bagaimanapun juga, Anda harus tetap mendengarkan perkataannya terlebih dahulu.
Bersiap-siap untuk terkejut mengenai alasannya berbohong. Misalnya, Anda mengira ia selingkuh, namun ternyata ia sering pulang terlambat karena ia memiliki pekerjaan sampingan untuk menambah penghasilan tapi malu mengakuinya.
Setelah mendengarkan penjelasannya, sampaikan ekspektasi Anda kepada suami secara jelas dan to the point.
Sampaikan pada suami, sampai tahap mana Anda masih bisa mentoleransi perbuatannya. Misalnya, Anda tekankan “Sekali lagi kamu berbohong, saya akan pergi.”
Coba juga melihat ke dalam diri Anda. Apakah ada perbuatan Anda yang mendorong suami untuk berbohong?Misalnya, saat suami berkumpul dengan temannya, Anda selalu mengeluh bahwa Anda tidak menyukainya. Sehingga, ia lebih memilih berbohong daripada memicu konflik dengan Anda.
Mengenali ciri-ciri suami berbohong memang gampang-gampang susah. Tidak jarang, Anda menahan diri untuk mencurigai suami karena tidak ingin memicu konflik yang lebih besar. Namun ingat, jika Anda merasa bahwa kebohongan yang dilakukan suami sudah merusak tatanan rumah tangga yang selama ini dibangun, tidak ada salahnya jika Anda mulai bertindak.
Sumber https://www.google.com/amp/s/www.sehatq.com/artikel/kenali-ciri-ciri-suami-berbohong-ini-para-istri-jangan-kalah-gesit/amp