Cara Mengobati Asam Lambung

ilustrasi/pixabay

Penyebab pasti melemahnya katup antara kerongkongan bagian bawah dengan lambung belum diketahui secara jelas, tetapi ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena GERD, di antaranya:

Kondisi medis tertentu, seperti esofagitis (radang esofagus), gastritis (peradangan pada dinding lambung), dan gastroparesis (perlambatan gerakan lambung).

  • Kelainan bawaan pada lambung, seperti hernia hiatus dan gastroschisis.
  • Kelebihan berat badan ataupun obesitas.
  • Infeksi bakteri H. pylori.
  • Merokok
  • Efek samping obat tertentu, seperti aspirin.
  • Konsumsi makanan dan minuman tertentu, seperti makanan berlemak, coklat, kopi, dan alkohol dalam jumlah banyak.

Mengubah Gaya Hidup

Mengobati asam lambung tidak lepas dari usaha untuk memperbaiki pola hidup, antara lain dengan :

Menghindari makanan pemicu dan mengatur porsi makan

GERD dapat dipicu oleh makanan yang mengandung banyak lemak. Makanan berlemak dicerna lebih lama oleh tubuh sehingga lambung memproduksi asam lambung lebih banyak dan berisiko naik ke kerongkongan.

Selain itu, hindari kopi, coklat, alkohol, dan makanan pedas karena berisiko membuat katup kerongkongan bagian bawah menjadi rileks sehingga memudahkan asam lambung naik ke kerongkongan. Selain itu, usahakan makan dengan porsi kecil namun sering dan kunyah perlahan-lahan.

Hindari kebiasaan yang tidak sehat

Merokok dan kebiasaan langsung berbaring setelah makan merupakan beberapa hal yang dapat menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan.

Karena itu, penting untuk menghindari kebiasaan tersebut guna mencegah munculnya penyakit asam lambung. Beri jeda waktu setidaknya 3 jam untuk berbaring setelah makan.

Tidak memakai pakaian yang ketat di bagian perut

Hindari mengenakan pakaian yang ketat di bagian perut, karena dapat menekan lambung sehingga menyebabkan isi lambung naik ke kerongkongan dan muntah. Agar lebih aman, gunakanlah pakaian yang longgar.

Tidak melakukan gerakan yang mungkin menekan perut

Tentu saja Anda tetap harus berolahraga agar selalu sehat. Namun, hindari melakukan gerakan yang mungkin memberi tekanan pada lambung, misalnya melompat atau bergoyang-goyang.

Waktu olahraga pun harus diperhatikan, jangan melakukannya ketika baru selesai makan. Berikan jeda waktu sekitar 2-4 jam setelah selesai makan.

Tidur yang cukup

Refluks asam lambung dapat terpicu apabila tubuh Anda memproduksi hormon stres akibat kurang tidur.

Jangan abaikan kondisi ini karena bisa menimbulkan komplikasi, menyebabkan penyakit menjadi kronis, dan akhirnya dapat menurunkan kualitas serta angka harapan hidup. Perbaiki pola tidur Anda agar waktu tidur dapat tercukupi.

Tidur dengan posisi kepala dan dada lebih tinggi

Yang harus dilakukan adalah menaikkan posisi tubuh bagian atas agar lebih tinggi dari tubuh bagian bawah. Tubuh bagian atas yang butuh ditinggikan adalah pinggang ke atas. Jika hanya menambahkan bantal di belakang kepala, biasanya tidak efektif.

Mengobati Asam Lambung dengan Ramuan Alami

Di rumah, Anda juga dapat mencoba membuat ramuan alami sendiri. Inilah beberapa contoh ramuan alami untuk mengobati asam lambung:

Jahe

Jahe memiliki sifat antiradang yang secara alami dapat mengatasi nyeri ulu hati dan masalah pencernaan lainnya. Penggunaan jahe untuk mengatasi gejala GERD atau refuks asam lambung adalah dengan mengolahnya sebagai minuman hangat. Selain jahe mentah, Anda bisa menikmati minuman jahe hangat dari produk jahe bubuk yang dijual di pasaran.

Licorice atau akar manis

Licorice atau disebut juga akar manis, dipercaya dapat mengatasi masalah pada sistem pencernaan, seperti nyeri ulu hati atau heartburn. Bahan kimia yang terkandung di dalam tanaman ini disebut dapat mengurangi pembengkakan, dan menyembuhkan peradangan atau luka dalam tubuh.

Marshmallow

Daun dan akar marshmallow biasa digunakan untuk mengobati sakit maag, diare, konstipasi, peradangan pada lapisan lambung, juga nyeri serta pembengkakan selaput lendir yang melapisi saluran pernapasan.

Marshmallow mengandung bahan kimia yang dapat meredakan batuk dan membantu menyembuhkan luka, dengan mengurangi peradangan dan melawan mikroba tertentu. Marshmallow juga membentuk lapisan pelindung pada kulit dan lapisan saluran pencernaan.

Teh chamomile

Teh chamomile sudah sering digunakan untuk meredakan nyeri perut dan ulu hati, mual, muntah, serta secara tradisional dipercaya dapat mengatasi susah tidur.

Ramuan herbal tersebut mungkin dapat menjadi cara alami dan efektif untuk mengurangi gejala GERD. Namun, perlu Anda ketahui bahwa khasiat dan efektivitas ramuan herbal tersebut belum didukung oleh penelitian dan bukti klinis yang memadai. Jadi, Anda tetap disarankan untuk berkonsultasi ke dokter sebelum menggunakannya.

Selain dengan ramuan herbal, ada beberapa makanan yang dapat membantu meredakan gejala asam lambung. Di antaranya adalah:

  • Sayuran, seperti brokoli, asparagus, sayuran hijau, buncis, kembang kol, kentang, dan mentimun.
  • Oatmeal dan roti gandum. Menu sarapan yang terbuat dari gandum utuh ini merupakan sumber serat yang dapat menyerap asam lambung dan meredakan gejala refluks.
  • Buah non-sitrus, seperti buah melon, pisang, apel, dan pir.
  • Daging tanpa lemak, seperti ayam, kalkun, ikan, dan makanan laut rendah lemak. Olah daging dengan cara dipanggang, dibakar, atau direbus.

Pengertian Penyakit Asam Lambung

Penyakit asam lambung terjadi karena naiknya asam lambung menuju esofagus atau kerongkongan. Kondisi ini terjadi pada saluran pencernaan yang menghubungkan mulut dan lambung. Naiknya asam lambung merupakan kondisi yang umum namun bisa menimbulkan nyeri pada ulu hati. 

Faktor Risiko Penyakit Asam Lambung

Terdapat beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan risiko penyakit asam lambung menjadi lebih tinggi. Umumnya faktor ini berkaitan dengan hal-hal yang menyebabkan otot LES melemah. Kondisi tersebut, antara lain:

  • Obesitas.
  • Sedang hamil.
  • Berusia lanjut.
  • Mengalami gastroparesis, yakni kondisi melemahnya otot dinding lambung, sehingga pengosongan lambung melambat.
  • Scleroderma, yaitu penyakit yang menyerang jaringan ikat.
  • Hernia hiatus, yaitu masuknya bagian lambung ke rongga dada seseorang.

Penyakit asam lambung juga bisa menyerang bayi, biasanya terjadi karena otot LES masih dalam tahap pertumbuhan. Gejala asam lambung naik pada bayi, antara lain gumoh atau sendawa setelah menyusu atau makan, penting untuk mewaspadainya jika gejala tak kunjung hilang setelah anak menginjak usia satu tahun.

Penyebab Penyakit Asam Lambung

Naiknya asam lambung menyebabkan tidak berfungsinya lower esophageal sphincter (LES), yaitu lingkaran otot pada bagian bawah dari esophagus. LES sendiri berfungsi sebagai pintu otomatis yang akan terbuka ketika makanan/minuman turun ke perut. Penyebab penyakit asam lambung ini biasanya terkait dengan :

  • Faktor kelebihan berat badan.
  • Terlalu banyak mengonsumsi makanan dengan kadar lemak tinggi.
  • Terlalu banyak konsumsi kopi, cokelat, minuman keras, dan merokok.
  • Keadaan hamil dengan cara perubahan hormon.
  • Banyaknya pikiran atau stres pun bisa membuat LES menjadi tak bekerja dengan baik.

Gejala Penyakit Asam Lambung

Berikut ini  berbagai gejala penyakit asam lambung, antara lain: 

  • Rasa terbakar di dada atau nyeri bagian ulu hati.
  • Kesulitan menelan.
  • Munculnya rasa asam dan pahit di kerongkongan dan mulut.
  • Batuk kering secara terus-menerus di malam hari.
  • Sakit pada bagian dada.
  • Adanya bau tidak sedap pada napas.
  • Gigi menjadi rusak.

Umumnya, penyakit asam lambung dengan kadar yang ringan hanya akan terjadi satu atau dua kali dalam sebulan dengan tidak memerlukan penanganan medis khusus. Gejala tersebut dapat diatasi dengan cara mengubah pola makan serta membeli obat di apotek. Namun, jika gejala menjadi lebih parah, disarankan untuk langsung temui dokter untuk penanganannya.

Diagnosis Penyakit Asam Lambung

Untuk mendiagnosis penyakit asam lambung, terdapat beberapa langkah yang akan ditempuh dokter. Gejala asam lambung naik atau refluks asam lambung ini dianggap sebuah penyakit jika gejalanya bisa muncul paling tidak hingga dua kali dalam kurun waktu satu pekan. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan beberapa langkah diagnosis lainnya. Pemeriksaan lanjutan yang dapat dilakukan, antara lain:

Elektrokardiogram (EKG). Pemeriksaan ini ditujukan untuk melihat apakah ada penyakit jantung koroner atau serangan jantung. Kedua penyakit ini menimbulkan gejala yang mirip dengan GERD, yaitu nyeri dada.

Gastroskopi. Pemeriksaan ini memanfaatkan alat khusus seperti selang berkamera, untuk mendeteksi peradangan pada esofagus atau kerongkongan (esofagitis) akibat asam lambung naik. Melalui pemeriksaan ini, sampel jaringan dari esofagus akan diambil dan diperiksa di bawah mikroskop (biopsi esofagus).

Manometri Esofagus. Tes ini dilakukan untuk memeriksa irama gerakan otot saat pengidapnya tengah menelan serta mengukur kekuatan otot kerongkongan.

Foto Rontgen. Pemeriksaan ini atau foto rontgen saluran pencernaan bagian atas (foto Rontgen OMD) dilakukan untuk melihat rongga saluran pencernaan atas dan lapisannya. Jika ada peradangan atau penyempitan kerongkongan, maka akan tampak hasilnya pada hasil pemeriksaan.

Pengukuran Tingkat Keasaman (pH) Kerongkongan. Tes ini dilakukan dengan memasukkan selang atau kateter ke dalam kerongkongan. Selang ini terhubung ke komputer untuk mengukur tingkat keasaman kerongkongan saat pengidapnya tengah melakukan aktivitas sehari-hari.

Komplikasi Penyakit Asam Lambung

Penyakit asam lambung tentunya dapat merangsang timbulnya penyakit lain, misalnya asma. Oleh karena itu, disarankan untuk tetap menjaga saluran udara agak tidak terganggu oleh naiknya asam lambung.

Pengobatan Penyakit Asam Lambung

Ada berbagai macam cara untuk mengobati asam lambung, seperti penanganan oleh diri sendiri dan menggunakan obat khusus penyakit asam lambung. Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meredakan gejala

asam lambung:

  • Makan dengan porsi yang kecil, tetapi sering.
  • Berhenti merokok.
  • Hindari cokelat, tomat, serta makanan berlemak dan pedas
  • Turunkan berat badan, jika memang diperlukan.
  • Tidur menggunakan bantal yang lebih tinggi.
  • Pencegahan Penyakit Asam Lambung

  • Lakukan hal berikut untuk mencegah naiknya asam lambung:
  • Hindari makanan berlemak.
  • Hindari makanan asam.
  • Batasi asupan cokelat.
  • Jauhi makanan pedas.
  • kurangin minuman berkarbonasi.
  • Makan dengan porsi kecil. 

Selain itu, Cara Terbaik Mengatasi Asam Lambung Naik, Plus Panduan Menu Makannya Agar Tidak Sering Kambuh

Apa penyebab sakit lambung karena GERD?

Lambung bertugas memecah makanan yang masuk agar dapat diserap tubuh. Asam lambung sengaja dihasilkan oleh lambung untuk mempermudah pekerjaannya tersebut. Namun ketika jumlah asam yang dihasilkan malah terlalu banyak, maka dapat menyebabkan masalah lambung, seperti refluks asam lambung.

Refluks asam lambung adalah aliran balik asam lambung atau naiknya asam lambung ke kerongkongan. Aliran balik asam ini sebenarnya merupakan bagian normal dari pergerakan sistem pencernaan, sehingga refluks asam lambung tidak bisa dikatakan sebagai penyakit.

Namun jika asam lambung jadi sangat sering naik sehingga memunculkan sensasi rasa terbakar di dada dan tenggorokan (heartburn), artinya otot cincin lambung (sfingter) yang berfungsi sebagai katup penahan asam supaya tetap terus di lambung sudah tidak lagi berfungsi dengan baik. Nah, kondisi inilah yang kemudian menyebabkan Anda mengalami sakit asam lambung.

Sakit lambung dikatakan sebagai GERD apabila terjadi setidaknya lebih dari dua kali per minggu. Umumnya kondisi ini terjadi setelah Anda mengonsumsi makanan tertentu yang bisa memicu asam lambung naik. Gejala GERD dapat berlangsung singkat ataupun bisa juga terjadi selama tidur.

Dalam beberapa kasus, penyebab asam di lambung naik juga dapat karena adanya tekanan pada perut saat kehamilan, faktor obesitas, atau memiliki sindrom hernia perut. Selain itu, seseorang yang mengonsumsi alkohol dalam jumlah berlebih, merokok, memiliki diabetes, asma, dan penyakit jaringan ikat juga berisiko tinggi terkena penyakit ini.

Apa saja gejala GERD?

Ketika asam lambung naik, jaringan di sepanjang dinding kerongkongan akan terititasi oleh asam lambung. Akibatnya, Anda akan mengalami heartburn, yaitu sensasi panas atau nyeri di dada yang kadang-kadang gejala ini menyebar hingga ke kerongkongan. Kondisi ini biasanya terjadi setelah makan dan gejala akan lebih buruk ketika malam hari.

GERD juga biasanya menunjukkan gejala, seperti:

  • Mulut terasa asam
  • Sakit tenggorokan (terasa perih)
  • Makanan terasa naik dan mengganjal kerongkongan
  • Asam pada bagian belakang mulut
  • Mual
  • Muntah
  • Perut kembung
  • Kesulitan menelan
  • Batuk atau bengek
  • Suara serak
  • Mengi; batuk
  • Nyeri dada, terutama saat berbaring di malam hari
  • Cegukan

Anda harus segera menghubungi dokter jika Anda memiliki gejala seperti dada yang terasa sakit atau napas pendek. Selain itu, Anda harus memberitahu dokter Anda jika gejala ini sering terjadi dan bertambah buruk. Tubuh masing­-masing orang berbeda. Selalu konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.

Apakah penyakit GERD bisa disembuhkan?

GERD disebabkan oleh otot cincin (sfingter) lambung yang tidak berfungsi normal. Tidak ada obat asam lambung yang dapat membuat otot tersebut kembali normal, tapi obat-obatan ini bisa membantu meredakan gejala dan mencegahnya kambuh kembali.

Berbagai cara mengatasi asam lambung yang harus Anda ketahui

Selain dengan obat, sakit lambung sebenarnya bisa dengan mudah diatasi lewat pengaturan makanan yang lebih sehat dan seimbang.

Beberapa aturan pola makan yang perlu Anda perhatikan untuk membantu mengatasi asam lambung kambuhan adalah:

Makan lebih teratur. 

Salah satu penyebab kenaikan asam di lambung adalah pola makan yang tidak teratur. Oleh karena itu, usahakan untuk memiliki jam makan yang sama setiap hari. Selain itu, Anda juga disarankan untuk tidak makan dua jam sebelum tidur karena hal tersebut dapat memicu asam naik ke tenggorokan saat tidur.

Hindari ngemil di antara waktu makan.

Kebiasaan satu ini dapat membuat pencernaan kesulitan untuk mencerna makanan yang terlalu banyak. Akibatnya, tubuh membutuhkan waktu yang cukup lama pula untuk mencerna makanan tersebut.

Perhatikan porsi makan. 

Cara mengatasi asam lambung lainnya adalah dengan memperhatikan porsi makan. Pasalnya makan dalam porsi besar dapat memicu refluks. Untuk menghindari kelaparan, sebaiknya Anda makan lebih sering namun dalam porsi yang lebih kecil.

Mengunyah makanan dengan benar. 

Meski terlihat sepele, cara satu ini penting untuk diperhatikan. Pasalnya hal ini dapat dapat membantu enzim pencernaan mengolah dan mencerna makanan dengan lebih mudah sehingga mengurangi risiko asam lambung naik atau memperburuk gejala GERD yang Anda alami.

Hindari minum air terlalu banyak saat makan. 

Minum terlalu banyak air di tengah waktu makan bisa mencairkan asam di lambung dan membuat makanan yang Anda konsumsi lebih sulit untuk dicerna.

Pilihan makanan untuk asam lambung yang baik dikonsumsi

Asam di lambung rentan naik setelah setelsai makan. Maka, selain menjadwalkan makan lebih teratur, Anda juga perlu lebih ketat lagi menyeleksi apa yang Anda makan setiap hari untuk mengatasi asam lambung. Salah memilih makanan justru dapat membuat asam lambung naik.

Berikut ini beberapa makanan untuk asam lambung yang baik dikonsumsi jika Anda sedang sakit asam lambung:

Pisang. 

Pisang memiliki tingkat keasaman yang rendah dengan kadar pH sekitar 4,5 hingga 5,2. Hal ini membuatnya dapat menetralisir asam di lambung dan membantu meringankan gejala. Selain pisang buah no citrus lainnya seperti melon, apel, pepaya, dan pir juga jadi pilihan terbaik sebagai makanan untuk asam lambung.

Oatmeal. 

Oatmeal (bubur havermut) mengandung gandum utuh yang kaya akan serat sehingga dapat membantu menyerap asam di lambung sehingga dapat mencegah isi lambung naik kembali.. Pilihan makanan tinggi serat lainnya selain oatmeal adalah roti gandum dan beras whole grain. 

Sayuran hijau

Sayuran hijau seperti brokoli, kacang hijau, seledri, kol, bayam, dan lainnya adalah pilihan makanan untuk asam lambung terbaik. Ini karena sayuran-sayuran tersebut rendah akan asam sehingga membuatnya baik dikonsumsi untuk meringakan gejala refluks yang sedang Anda alami.

Jahe. 

Jahe memiliki sifat antiradang alami yang baik sebagai perawatan untuk sakit asam lambung dan masalah pencernaan lainnya. Anda dapat menambahkan jahe parut atau irisan jahe ke dalam smoothie, teh, atau masakan Anda.

Putih telur. 

Putih telur rebus adalah pilihan yang bagus sebagai makanan untuk asam lambung. Namun ingat, hindari kuning telur karena mengandung lemak tinggi yang justru dapat memperparah kondisi Anda yang sedang sakit asam lambung. 

Daging tanpa lemak

Daging tanpa lemak adalah pilihan terbaik sebagai makanan untuk asam lambung. Konsumsilah dada ayam tanpa kulit dan daging merah tanpa lemak dengan cara dikukus, dipanggang, atau dibakar. Hindari mengolah makanan jenis ini dengan cara digoreng karena minyak dapat memperburuk gejala refluks.

Lidah buaya. 

Tanaman lidah buaya dikenal sebagai penyembuh alami dan juga perawatan gangguan pencernaan, termasuk untuk GERD. 

Makanan yang harus dihindari jika sakit asam lambung

Seperti yang sudah disebutkan di atas, memperhatikan asupan makanan merupakan faktor penting untuk mengatasi asam lambung naik. Jika Anda sakit asam lambung, ada beberapa makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari atau dikurangi, yaitu:

Cokelat

Cokelat adalah salah satu makanan untuk asam lambung yang harus dihindari. Ini karena cokelat dapat memicu kenaikan asam lambung dengan menyebabkan otot sfingter melemas karena mengandung kafein dan stimulan lainnya yaitu theobromine. Tidak hanya itu, cokelat pun mengandung lemak tinggi.

Soda

Selain membuat perut kembung, soda dan minuman berkarbonasi dapat memicu asam lambung naik. Bahkan soda yang juga mengandung kafein dapat membuat kondisi asam di lambung semakin buruk. Nah, itulah sebabnya, soda adalah salah satu makanan untuk asam lambung yang harus dihindari jika Anda tidak ingin mengalami mual, panas lambung, dan mulas.

Makanan yang digoreng

Makanan untuk asam lambung lainnya yang harus dihindari adalah gorengan. Ya, makanan yang digoreng diketahui juga dapat memicu refluks. Makanan ini dikaitkan dengan panas lambung. Gejala yang mungkin dialami penderita adalah nyeri dada. Selain itu, makanan yang digoreng juga dikenal sebagai pemicu kolesterol.

Alkohol

Sama seperti minuman bersoda, bir, anggur, dan minuman keras lainnya dapat berkontribusi menyebabkan refluks. Alkohol dipercaya dapat merelaksasi katup di bawah esofagus (menyatu dengan lambung) yang dapat menyebabkan refluks.

Susu berlemak tinggi

Pada dasarnya, semua makanan yang berlemak tinggi dapat menyebabkan refluk. Baik susu, mentega, atau keju memiliki kandungan lemak yang kurang lebih sama tinggi. Jadi, jika Anda penggemar keju dan mentega, namun sakit asam lambung, sebaiknya hindari mengonsumsi kedua jenis makanan tersebut. Agar lebih aman konsumsi produk olahan susu dengan versi yang rendah lemak.

Daging tinggi lemak

Jika Anda memiliki GERD, Anda harus menghindari makanan daging tinggi lemak. Daging tinggi lemak membutuhkan waktu yang lama untuk dicerna tubuh sehingga dapat meningkatkan produksi asam berlebihan. Alternatif yang bisa Anda lakukan adalah membuang lemak dari daging, dan makanlah daging hanya seminggu sekali.

Kafein

Anda sudah membaca di atas bahwa kafein dapat meningkatkan refluks. Kafein tidak hanya ditemukan pada kopi, tetapi juga pada teh. Namun, Anda bisa mengonsumsi teh herbal seperti chamomile sebab teh herbal biasanya tidak mengandung kafein.

Tomat

Jika lambung Anda bermasalah, sebaiknya Anda menghindari tomat. Buah ini mengandung sitrat dan asam malat yang dapat meningkatkan asam di lambung. Ketika Anda mengonsumsi terlalu banyak tomat, asam tersebut dapat mengalir ke kerongkongan.  Tidak ada alternatif lain, sebab ketika Anda menyajikan tomat dengan cara memanggangnya pun, ini tidak mengurangi asam tersebut.

Buah citrus

Jeruk, lemon, jeruk nipis, serta jeruk bali adalah buah-buah yang termasuk dalam citrus. Menurut penelitian yang dimuat dalam Annals of Otology, Rhinology & Laryngology, bahwa membatasi asupan makanan asam dapat meredakan gejala refluks akibat asam yang naik hingga tenggorokan, seperti batuk dan suara serak.

Bawang bombay

Menurut Oklahoma Foundation for Digestive Research, orang yang memiliki penyakit GERD dan makan bawang bombay mengalami penurunan pH lambung dalam waktu cepat. Semakin rendah pH, asam pun akan semakin tinggi. Hal ini juga dapat menyebabkan sendawa dan mual.

Mengenal berbagai jenis obat asam lambung

Obat asam lambung sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu obat tanpa resep dan obat yang memerlukan resep khusus dari dokter. Meski begitu, baik obat dengan resep maupun yang tidak dengan resep, Anda harus berkonsultasi dulu dengan dokter untuk mendapatkan obat asam lambung terbaik sesuai dengan kondisi Anda. Hindari minum obat-obatan ini di luar dari anjuran yang diberikan.

Obat asam lambung yang dijual bebas

Jenis obat-obatan ini biasanya dapat Anda temukan dengan mudah di apotek, toko obat, atau bahkan di warung tanpa harus menebus resep dokter. Secara umum, ada tiga jenis obat bebas yang untuk mengatasi asam lambung, di antaranya:

Antasida.

Beberapa antasida mengandung simetikon, yaitu suatu bahan yang membantu menyingkirkan gas berlebih dalam tubuh. Contoh obat antasida adalah Mylanta®, Malox®, Rolaids®, Gaviscon®, Gelusil®, dan Tums®.

H-2 receptor blockers. 

Histamin-2 (H-2) receptor blockers digunakan untuk mengurangi produksi asam di lambung. Contoh obat jenis ini adalah cimetidine (Tagamet®), nizatidine (Axid AR®), ranitidine (Zantac®), dan famotidine (Pepcid®). Efek H2 receptor blockers tidak secepat antasida tapi obat ini dapat menurunkan produksi asam di lambung hingga 12 jam.

Proton pump inhibitors (PPIs). 

Proton pump inhibitors (PPIs) adalah salah satu obat bebas yang lebih kuat mengatasi asam lambung ketimbang antasida dan H2 receptor blockers. Contoh obat jenis ini adalah omeprazole (Prilosec®) dan lansoprazole(Prevacid 24 HR®).

Ingat, selalu baca petunjuk cara pakai obat asam lambung yang tertera di label informasi produk. Bacalah dengan teliti berapa dosis yang Anda butuhkan dan interaksi apa saja yang mungkin terjadi dari penggunaan obat tersebut. Bila kondisi Anda tidak mengalami perubahan setelah dua minggu mengonsumsi obat bebas, segera periksakan diri Anda ke dokter.

Obat asam lambung yang perlu resep dokter

Jika kondis Anda tidak juga kunjung membaik dengan obat bebas, dokter mungkin akan meresepkan obat yang lebih manjur untuk mengatasi asam lambung Anda. Obat asam lambung dari dokter biasanya tak jauh berbeda dengan obat yang dijual di pasaran, kecuali obat yang membutuhkan dosis yang lebih tinggi. 

Contoh obat asam lambung yang memerlukan resep dokter adalah sebagai berikut:

H-2 receptor blockers dengan resep. 

H-2 receptor blockers yang menggunakan resep umumnya dapat meredakan mulas dan mengobati refluks. Contoh obat ini adalah famotidine (Pepcid®), nizatidine (Axid®), cimetidine (Tagamet HB200®), dan ranitidine (Zantac®).

Proton pump inhibitors (PPIs) dengan resep. 

Obat ini paling baik dikonsumsi satu jam sebelum makan. Contoh obat proton pump inhibitors yang perlu resep dokter adalah esomeprazole (Nexium®), lansoprazole (Prevacid®), omeprazole (Prilosec, Zegerid®), pantoprazole (Protonix®), rabeprazole (Aciphex®), dan dexlansoprazole (Dexilant®).

Obat penguat sfingter esofagus bagian bawah. 

Baclofen (Lioresal®) adalah peregang otot dan obat antispastik yang digunakan untuk memperkuat sfingter esofagus bagian bawah. Namun, efek samping bacoflen dapat menyebabkan kelelahan atau mual. Semoga bermanfaat dikutip berbagai sumber; seperti hellosehat.com, allodokter.com.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel