Pengrajin Batik di Tasikmalaya Sebut Omzet Turun Hingga 70 Persen
calon pembeli batik di tasikmalaya/tribun |
Karangnews - Sejumlah Pengrajin batik asal kota Tasikmalaya mengeluhkan lesunya ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19.
Hari Batik Nasional, Jumat (2/10/2020), dijadikan ajang curhat bagi sejumlah pengrajin batik di Kota Tasikmalaya.
Mereka menyebut omzet penjualan batik anjlok hingga sekitar 70 persen berbarengan dengan lesunya ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19.
"Hari Batik Nasional tahun ini penuh keprihatinan bagi kami. Usah kami
rata-rata anjlok hingga 70 persen," kata Ratna Amalia, karyawan gerai
batik Deden IV, Jalan Cigeureung, Kecamatan Cipedes, Jumat.
Ratna menambahkan, anjloknya omzet penjualan batik, juga dirasakan pengrajin lainnya.
Jika dirata-rata anjloknya mencapai 70 persen. Order pesanan ke luar daerah pun sepi.
"Ini bisa dilihat dari jumlah pengunjung gerai, jika sebelum pandemi Covid-19 mencapai puluhan, kini bisa dihitung dengan jari di bawah sepuluh," ujar Ratna.
"Tapi perusahaan berupaya bertahan, melalui berbagai inovasi produk yang sekiranya bisa menarik minat konsumen," kata Ratna.
Kawasan Jalan Cigeureung sendiri sejak lama dikenal sebagai sentra pengrajin batik khas Kota Tasikmalaya. Di sini terdapat sedikitnya 10 pengrajin yang berupaya bertahan. Sumber;tribun